Wednesday, April 13, 2011

Bersuara lah Sayang!

Suamiku, Bicaralah..Please!

"Aku geram , ditanya apapun jawabnya hanya "he emm" atau paling banyak hanya "terserah saja" ataupun cukup sekadar senyum saja.. Itulah beberapa curahan dari para isteri yang merasa sangat geram dengan perilaku para suami mereka yang sangat pendiam dan benar benar menjadi Mr. No Comment. Banyak topik yang menurut mereka, best dan boleh menjadi bahan discussion yang menarik , tapi hanya berakhir dengan jawapan dari sang suami, " iya" dan atau ayat simple " terserah". Bahkan ada yang mungkin hanya cukup dengan senyuman.

Memang tidak mengherankan bila kejadian seperti ini akan sedikit membuat isteri geram. Hal ini kerana, wanita memang seringkali mengungkapkan perasaan mereka dengan lebih banyak bercakap dan berekpresi, sedangkan para suami cenderung lebih banyak mengamati dan memberikan respon secukupnya.
Memang ada sebahagian peribadi yang telah dikurniakan Allah untuk berkarakter pendiam. Namun bukan bererti peribadi yang pendiam tidak boleh berkomunikasi. Mungkin dari kebanyakan para suami, diam juga merupakan sebuah bahasa dan bentuk komunikasi mereka, tentunya hal itu adalah salah satu jenis bahasa yang unik sebagai pengungkapkan banyak hal dengan cara yang berbeza.

Jika anda mempunyai  suami yang pendiam, jangan buru buru membahaskan  semuanya hanya berdasar selera atau perasaan atas sebuah  komunikasi.
Namun ingatlah tentang suami yang merupakan pemimpin yang harus tetap di hormati sekaligus amanah untuk kita jaga. Cara terbaik untuk mendapatkan kedamaian adalah berdamai dengan keadaan, kerana pernikahan adalah bukan tentang  mengubah seseorang, tapi adalah tentang melengkapinya. pernikahan juga bukanlah tentang siapa yang lebih dominan, namun bagaimana kita menjadi dua peribadi yang boleh saling mengisi.
Terimalah suami seadanya dengan kelebihan dan kekurangannya. Kalau anda tak dapat melakukannya demi suami, lakukan saja sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. Jika kita boleh berprasangka baik tentang orang lain, lalu mengapa tidak dengan suami?. Siapa yang dapat membaca niat hati seseorang, mungkin diamnya para suami adalah demi kebaikan kita. Mereka mungkin  ingin membahagiakan kita dengan cara "unik", hasil kreativiti alami dari mereka sendiri.
So, untuk para suami, diam bukan bererti tidak boleh berkomunikasi apalagi sampai acuh tak acuh. Memang ada sebahagian wanita yang perlu ekstra energi untuk menahan diri dari berekspresi dan bercerita tentang sesuatu. Jika anda tidak mau atau tidak tahu bagaimana cara menghadapinya, cukuplah  menjadi pendengar yang baik. Wanita senang sekali didengarkan ketika bercerita, sama halnya dengan anda yang merasa dihargai ketika dilayani dengan baik oleh isteri. Isteri akan merasa bahawa suami mereka ada di saat dia perlukan dan sudi menjadi pendengar setia dari cerita yang diutarakan, walaupun anda memiliki karakter pendiam.
Dan untuk para isteri, walaupun suami adalah seorang yang pendiam, namun komunikasi insyaallah akan tetap berhasil selama kita mampu mengerti  tanpa harus melibatkan emosi. Berkomunikasi bukan bererti bercakap dengan  pasangan dengan ribuan kata-kata. Cukup fahami suami dan bicaralah dengan hati .Dalam komunikasi yang penting adalah bicara dari hati ke hati. Komunikasi bukan bererti kita bicara,dan semua akan terselesaikan atau kita dapatkan yang kita mau.

Dipetik dari website "Hadith.Net"

No comments:

Post a Comment

Arts by Alisha and Aneesa.